Artikel Pra-Paskah-5
Perjalanan kehidupan dan keimanan Maria Magdalena memiliki banyak halĀ untuk diajarkan kepada kita tentang mengikut Yesus. Salah satunya adalahĀ bagaimana Yesus harus menjadi pusat kehidupan kita.
Setelah perjumpaan pertama Maria Magdalena dengan Yesus, YesusĀ menjadi matahari tempat hidup Maria berputar. Seperti diceritakan dalam LukasĀ 8:1-3: āTidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota danĀ dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-NyaĀ bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telahĀ disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebutĀ Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri KhuzaĀ bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuanĀ ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.ā
Maria tidak hanya mengikuti Yesus dan para murid dari kota ke kota, tetapiĀ dia dan beberapa wanita lain mendukung pelayanan Kristus dan para muridĀ secara finansial. Peran ini berlanjut sepanjang pelayanan Yesus. Dalam InjilĀ Matius diceritakan bahwa mereka hadir pada saat penyaliban dan mengikutiĀ Yesus sampai ke Galilea untuk menjaga Dia: “Dan ada di situ banyak perempuanĀ yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dariĀ Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, danĀ Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeusā. (Matius 27:55-56).Ā Maka tidak mengherankan bahwa Maria juga akan mendapati dirinya menjadiĀ pusat perhatian pada saat peristiwa kebangkitan terjadi.
Pada minggu Pra-Paskah kelima ini, mari belajar mengikuti teladan Maria.Ā Ketika kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, jangan dengan mudahĀ kembali lagi kepada kehidupan lama yang sudah kita tinggalkan. Ini yangĀ ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam 2 Korintus 5:17 āJadi siapa yang ada diĀ dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnyaĀ yang baru sudah datangā. Kristus mengubah segalanya. Segala pikiran,Ā perkataan, dan perbuatan kita seharusnya berorientasi kepada-Nya. SeluruhĀ hidup kita menjadi tentang mengikuti dan melayani Dia sampaiāseperti MariaĀ Magdalenaākisah kita menjadi terjalin dan tidak dapat dibedakan dari Kristus,Ā sang Tuhan dan Juru Selamat kita.