Bayangkan seorang anak kecil yang menunggu ayahnya pulang dariperjalanan jauh. Setiap suara di pintu membuatnya berlari dengan penuh harap,berpikir bahwa ayahnya telah tiba. Anak itu tidak tahu pukul berapa ayahnyaakan datang, tetapi ia tetap berjaga-jaga, penuh antisipasi dan sukacita. Begitupula seharusnya sikap kita saat menantikan kedatangan Kristus yang kedua.Dalam 1 Tesalonika 5:1-11, Rasul Paulus menegaskan bahwa hari Tuhanakan datang seperti pencuri di malam hari. Dunia mungkin merasa nyaman dalamrutinitasnya, tetapi bagi mereka yang tidak berjaga-jaga, kedatangan itu akanmengejutkan. Karena itu, sebagai anak-anak terang, kita dipanggil untuk tidaklengah, melainkan tetap sadar dan waspada dalam iman, kasih, dan pengharapan.Berjaga-jaga berarti mempersiapkan hati kita untuk kedatangan Kristus. Iniadalah panggilan untuk hidup dalam kewaspadaan dan iman. Ini bukan hanyasekadar menanti dengan pasif, tetapi aktif memperbarui iman kita setiap hari.Kita diajak untuk hidup dalam kekudusan, menjauhi kesenangan duniawi yangdapat membebani hati, dan fokus pada perkara surgawi.Dalam perkembangan situasi dunia saat ini, kita sering dihadapkan padaketakutan dan ketidakpastian. Namun, sebagai orang percaya, kita memilikipenghiburan: Tuhan telah menetapkan kita bukan untuk ditimpa murka,melainkan untuk memperoleh keselamatan melalui Yesus Kristus (ay. 9-10). Iniadalah janji yang memberi kita pengharapan untuk tetap teguh di masa-masasulit.Minggu Advent pertama menandai awal perjalanan kita menyambutkedatangan Kristus. Advent bukan hanya tentang merayakan kelahiran Yesusyang pertama, tetapi juga menantikan kedatangan-Nya yang kedua.
Seperti seorang anak yang menanti kedatangan ayahnya, kita dipanggil untuk berjaga-jaga dengan penuh harap, sebab kedatangan Kristus yang kedua akan datang
seperti pencuri di malam hari—tiba-tiba dan tidak terduga. Karena itu mari kitahidup sebagai anak-anak terang, berjaga-jaga dalam doa, dan memperbaruikomitmen kita kepada Tuhan. Dengan hati yang penuh pengharapan, kitanantikan kedatangan-Nya, yakin bahwa Dia akan datang kembali untukmenggenapi janji-Nya. Advent adalah waktu untuk membangun iman, menjagahati dalam kebenaran, dan memusatkan perhatian pada kedatangan Kristus, SangTerang Dunia.
1 Tesalonika 5:1-11 TB https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=1te%205:1-11
Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman – maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin – mereka pasti tidak akan luput. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.