Artikel 12 Februari 2023
“Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.” (Roma 5:18-19)
Ayat di atas mengkontraskan dua hasil yang berbeda dari kehidupan Adam dan Kristus: Dosa Adam mengakibatkan penghukuman bagi semua orang, sedangkan kematian Kristus sebagai pengganti memungkinkan kehidupan yang memberikan pembenaran bagi semua orang. Karena Kristus, kita dapat menukar dosa kita dengan kebenaran Kristus. Kristus menawarkan kepada kita karunia gratis untuk menjadi salah satu anak-Nya—untuk dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah, garis keluarga yang dimulai dengan pengampunan dan menuntun pada kehidupan kekal.
Ada kontras yang menarik yang dapat kita perhatikan antara Adam dan Kristus dalam ayat ini: satu pelanggaran >< satu perbuatan benar, ketidaktaatan satu orang >< ketaatan satu orang. Satu perbuatan benar Kristus dan ketaatan Nya kepada Bapa membuka jalan ke depan untuk pembebasan kita dan kehidupan abadi bersama Bapa. Dijadikan orang benar berarti kita memiliki hidup baru bersama Kristus!
Coba pikirkan apa artinya bagi kita secara pribadi ketika kita mengetahui apa yang telah Tuhan lakukan secara cuma-cuma untuk kita. Seperti Adam, kita juga pernah atau sedang menjadi orang-orang yang tidak taat. Kita membutuhkan Yang Taat untuk menyelamatkan kita. Kita telah melakukan begitu banyak pelanggaran, kita perlu dibebaskan dari dosa dan penyakitnya. Kita membutuhkan karunia dan berkat-berkat-Nya. Dan itu hanya bisa kita dapatkan dalam pribadi Kristus. Dia tidak hanya menyelamatkan kita, tetapi Dia menjadikan kita mahakarya-Nya—kita dijadikan baru di dalam Kristus! Biarkan kebenaran ini meresap. Biarkan itu mencengkeram hati Anda saat Anda menjalani hari Anda.
Mari ambil waktu untuk merenungkan pertanyaan ini: seperti apa kehidupan rohani kita saat ini? Apakah maut yang berkuasa atau kasih karunia yang berkuasa? Dan dalam perenungan itu tanyakan juga pada diri kita siapa yang menjadi raja dalam hidup kita?Apakah dosa yang menjadi raja dalam hidup kita? Atau, apakah kita yang menjadi raja dalam hidup kita? “Atau apakah Kristus raja dalam hidup kita?”