Artikel Minggu setelah Paskah 2022
Kata transformasi merupakan kata trendi yang mungkin banyak sekali kita dengar belakangan ini. Khususnya dan terlebih lagi sekarang ini dimana Covid-19 ’memaksa’ banyak kalangan bisnis untuk memikirkan ulang pengaturan, cara dan process berbisnis mereka untuk dapat bertahan dan terus eksis ditengah semua tantangan, halangan dan perubahan yang muncul akibat Covid-19. Cambridge  Dictionary dan Vocabulary.com menjabarkan transformasi sebagai perubahan menyeluruh dan dramatik/ radikal dalam bentuk atau karakter sesuatu atau seseorang. Meskipun perubahan adalah hal yang tidak dapat dihindari dan ironisnya konstan, manusia pada dasarnya adalah makluk yang menentang dan menolak perubahan. Itu sebabnya dunia bisnis selalu menjalankan transformasi bersamaan dengan manajemen perubahan (change management) untuk memastikan tujuan dari perubahan radikal yang diterapkan tercapai. Dan salah satu langkah penting dalam manajemen perubahan untuk memastikan perubahan yang diterapkan melekat adalah ’Review & Reinforcement’.
Kalau kita menelaah kehidupan Petrus, Petrus mengalami tranformasi radikal dari seorang penjala ikan menjadi penjala manusia ketika ia memutuskan untuk menjadi murid Yesus. Adalah sangat manusiawi bagi seorang Petrus dan murid murid Yesus lainnya untuk meragukan, tergoncang dan tergoda untuk kembali kepada identitas lama mereka sebagai penjala ikan dan meninggalkan identitas baru mereka sebagai penjala manusia, setelah peristiwa dramatik penyaliban. Dan Yesus yang adalah pencipta kita, manusia, tahu kelemahan dan natur karakter manusia yang cenderung untuk menolak dan berbalik dari perubahan. Mungkin itu sebabnya Yesus menampakan diri-Nya di pantai danau Tiberias dan menghadirkan kembali pengalaman tranformasi mereka pada saat Petrus and 6 murid lainnya kembali kepada perkerjaan lama mereka untuk menangkap ikan. Bandingkan Yohanes 21 dengan Lukas 5:1-11, dimana peristiwa transformasi Petrus, Yakobus dan Yohanes (anak-anak zebedeus) dijabarkan dengan lebih terinci pada saat jala mereka koyak karena terlalu banyaknya ikan yang tertangkap. Peristiwa penampakan Yesus di tepi pantai Tiberias dalam Yoh 21 ini menjadi langkah penting ’reinforcement’ yang memulihkan dan memperkokoh transformasi Petrus and murid-murid lainnya untuk setia kepada tujuan/ panggilan hidup baru mereka sebagai penjala manusia. Tidak hanya itu saja, Yesus memperkokoh panggilan-Nya kepada Petrus dalam Yoh 21:15-19 ketika Ia menekankan sebanyak 3 kali perintah-Nya kepada Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya.
Mungkin beberapa dari kita sedang bergumul dengan panggilan dan disiplin hidup kekristenan kita, mari kita kembali kepada Kristus dan meminta pertolongan Nya untuk menguatkan dan mengokohkan kita. Mari kita juga menelaah dan mengingat kembali orang-orang yang lewat kasih karunia Kristus tertransformasi menjadi anak-anak Allah lewat pelayanan kita, mungkin kita perlu melakukan follow up and melakukan langkah penting reinforcement untuk mengokohkan mereka. Semoga terberkati 🙑