Merenungkan lagu Heart of Worship – (Penyembahan yang benar)
20Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.”
21Kata Yesus kepadanya: ”Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
23Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yohanes 4:20-24
Di bulan ini (September 2023), Gereja Presbyterian Orchard (GPO) memperingati Bulan Ibadah, dimana Firman Tuhan membahas mengenai penyembahan yang benar, yang dalam Roh dan kebenaran.
Dari luar, manusia bisa melihat ibadah sekedar dari event yg berjalan baik, penampilan dan kostum yang kompak dan menarik, musik dan lagu yang enak dinyanyikan, juga kemahiran petugas melayani di setiap aspek
Penyembahan yang benar, bukanlah dilihat dari yang terlihat dari LUAR itu, melainkan kesadaran apakan dalam penyembahan itu Tuhan mendapati :
– hati yang bersyukur akan siapa Allah “as who He is”, dalam semua atribut yang Allah punya yakni Kuasa, Adil dan Kasih (just to name a few).
– hati yang beriman, bersandar dan taat padaNya
Sebagai murid, kita bukan dipanggil menjadi murid si Pembicara tertentu, melainkan menjadi murid Kristus . Sama halnya dalam hal penyembahan (worship), dalam ibadah,
- jemaat yang hadir memiliki 1 (satu) tugas yakni : membawa penyembahan yang berfokus menyembah Dia. Bukan menjadi konsumer, menunggu dilayani mengharapkan event, musik dan pelayanan yang baik.
- dan demikian juga dengan pelayan ibadah yang melayani juga membawa penyembahan yang sama-sama berfokus kepada Tuhan; penting sekali menjaga hati , karena ia memiliki tambahan tugas yakni : menjadi model, menjadi pendamping mempelai yang membawa orang menyembah Dia, Tuhan , yang layak menerima semua PUJIAN ; kebalikan dari : godaan mengalihkan fokus kepada petugas ibadah.
Lewat sikap hati seperti ini saja kiranya Allah ditinggikan, seperti yang dihayati dalam lagu “Heart of Worship” di bawah ini’.
Lagu yang ditulis oleh Matt Redman ini kiranya membantu kita “refocusing“, dan menaruh pusat (re-centering), dan mengingatkan : kenapa kita menyembah – dan SIAPA yang kita sembah. Mari kita renungkan dan hayati, lirik lagunya, menjadi perkataan kita juga. Mungkin bagi pembicara bahasa Indonesia, ada bahasa Indonesia di sampingnya, yang bisa lebih kuat membantu kita mengerti dalam bahasa ibu kita.
Lirik lagu , dengan terjemahan : Indonesia
Bait 1 :
When the music fades – Ketika musik memudar
And all is stripped away –dan yang tinggal hanya penyembahan
And I simply come – dan … aku hanya datang
Longing just to bring – dengan kerinduan untuk membawa
Something that’s of worth – sesuatu yang kiranya berharga
That will bless Your heart. – yang akan memberkati /menyenangkan hatiMu
Bridge to Reff :
I’ll bring You more than a song – Aku rindu membawa lebih dari lagu bagiMu
For a song in itself – karena bila sekedar lagu saja
Is not what you have required – itu bukan apa yang Engkau minta.
You search much deeper within – Engkau mencari jauh lebih dalam
Through the way things appear – lebih dalam dari hal-hal yang kelihatan
You’re looking into my heart – Engkau melihat ke dalam hati saya
Reff :
I’m coming back to the heart of worship – Aku rindu memiliki penyembahan yang benar
And it’s all about You – dimana itu semua tentang Engkau
It’s all about You, Jesus – itu semua tentang Engkau, Tuhan Yesus
I’m sorry Lord for the things I’ve made it – Maafkan aku kalau membuat (penyembahan) tidak seperti seharusnya
When it’s all about You – padahal hakikinya penyembahan semuanya tentang Engkau
It’s all about You, Jesus. – Ya … semuanya mengenai Engkau , Tuhan Yesus.
Bait 2 :
King of endless worth – Raja yang Maha mulia
No one could express – Tidak ada yang bisa menuliskannya
How much You deserve – seberapa layak nya Engkau .
Though I’m weak and poor – Di hadadapanMu aku lemah dan miskin
All I have is Yours – karena semua yang kumiliki sebenarnya milikMu
Every single breath – bahkan setiap nafasku.
……Lanjut Ke Bridge to Reff ….
Related article : Song Story: Matt Redman’s “The Heart of Worship”