Kalau kita menonton atau menghadiri konser musik atau orkestra yang cukup dikenal, kita akan kagum
dengan alunan musik yang begitu harmonis, rapi dan presisi dan bahkan menggubah perasaan dan
semangat jiwa didalam diri kita. Kita bisa terbawa untuk gembira atau sedih sesuai dengan alunan musik
yang ada. Untuk mencapai keharmonisan musik, tidak semua alat musik dimainkan atau dibunyikan
secara bersamaan, dengan nada yang sama. Setiap pemain musik memainkan alat musiknya dengan
berdisiplin, “menunggu giliran”, sesuai dengan rencana notasi musik yang telah disepakati dan dilatih
bersama sama dibawah pimpinan dan arahan sang konduktor musik. Bisa kita bayangkan betapa
kacaunya musik yang ada apabila misalnya kelompok pemain perkusi atau kelompok pemain biola tidak
saling mendukung dan memutuskan untuk memainkan musik sesuka hati mereka. Musik seperti ini
mungkin tidak bisa disebut musik atau lagu tetapi akan berubah menjadi kebisingan yang sangat
mengganggu semua orang.
Diskusikan bagaimana sebaiknya jemaat Korintus meyelesaikan masalah ini.