Outline khotbah kebaktian minggu, 15 Mei 2022
Tema: ““Tempat Paling Berbahaya – Jemaat Pergamus ” – Wahyu 2:12-17
TUJUAN dari Tema ini
- Menjelaskan latar belakang kota Pergamus, sebagai ibukota propinsi Asia pada masa itu, dan asal mula terbentuknya jemaat di Pergamus.
- Menjelaskan alasan Yesus memuji jemaat ini, yang tinggal di tempat takhta iblis
- Menjelaskan bahaya-bahaya (tantangan-tantangan) yang dihadapi jemaat ini ditengah lingkungan mereka, sehingga Yesus menegur beberapa dari mereka. Apa pengajaran Bileam dan Nikolaus yang bertentangan dengan Firman Tuhan? Kompromi seperti apa yang diajarkan oleh mereka?
- Merefleksikan kondisi kehidupan jemaat GPO di Singapura yang multi kultural, bisa saja seperti Pergamus, tanpa sadar nilai-nilai luar (worldview) terbawa masuk ke dalam jemaat.
===============================
PERGAMUS
∙ Pergamus terletak 88 km di sebelah utara kota Smirna dan merupakan ibu kota propinsi Asia kecil. Di Pergamus ditemukan banyak penyembahan kepada para dewa Seperti Zeus, Dionisos, Asklepios atau Aeskulapius. Pergamus adalah pusat penyembahan Aeskulapius (dewa kesembuhan).
∙ Sebagai ibukota Asia, Pergamus merupakan pusat penyembahan terhadap kaisar. Di kota ini orang-orang kristen diperintahkan untuk mempersembahkan dupa kepada patung kaisar sambil mengatakan ‘Kaisar adalah Tuhan’.
PUJIAN YESUS
∙ “Aku tahu di mana engkau diam…”
∙ “paroikeo” = tinggal untuk sementara”. “katoikeo” = tinggal menetap. Di Wahyu, kata ini yang dipergunakan. Menegaskan akan intensnya penderitaan tsb.
∙ Berani tetap menyatakan Yesus sebagai kurios (Tuhan)?
TEGURAN YESUS
∙ “… menganut ajaran Bileam” … “… berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus”.
∙ Alkitab banyak mengecam pengajaran yang salah baik di PL maupun di PB ∙ Kebenaran tanpa kasih = konfrontasi. Kasih tanpa kebenaran = kompromi.
PERINTAH DAN JANJI (16-17)
∙ “Bertobatlah…” – Kita diminta untuk menyadari kesalahan dan segera berbalik ∙ “Siapa bertelinga…” – Kita diminta untuk mendengarkan dan tidak mengabaikan peringatan-Nya
∙ “dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih” – Yang menang akan diterima dalam kerajaan-Nya kelak
BAGI KITA
∙ Terus bertekun di tengah penderitaan, karena Dia tahu dan peduli dengan apa yang sedang kita alami
∙ Siapa kurios atau Tuhan bagi kita?
∙ Beranikah kita membayar harga untuk menghidupi pengakuan bahwa Tuhan Yesus adalah ‘kurios’ dalam kehidupan kita?