“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilan, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. “ (Matius 28:19-20)
Amanat Agung Tuhan Yesus mengungkapkan kerinduan Tuhan akan dihasilkannya murid-murid Kristus di antara segala suku bangsa. Murid Kristus bukanlah sekadar orang yang ber-KTP Kristen atau hanya mengagumi ajaranNya. Murid adalah orang yang berjuang untuk mengikuti ajaran dan kehidupan gurunya. Dengan demikian Kristus merindukan orang-orang yang hidupnya mengutamakan Kristus, meniru waktak Kristus, dan berani membayar harga untuk kehidupan yang seperti itu.
Sayangnya banyak gereja atau persekutuan Kristen yang begitu terpesona dengan jumlah atau kerumunan orang. Kemudian pelayanan dianggap selesai dan berhasil Ketika telah berkumpul sejumlah besar orang. Kemuridan yang sejati dan harga yang harus dibayar untuk menjadi seorang murid, jarang dibukakan kepada jemaat. Kata John Stott : “Bagaimana Anda merangkum situasi kekristenan di dunia masa kini? Saya melihatanya sebagai paradoks aneh yang tragis dan mengganggu. Di satu sisi, di berbagai belahan dunia gereja bertambah secara luar biasa. Namun di sisi lain, kedangkalan terjadi di mana-mana. Itulah paradoksnya. Pertumbuhan tanpa kedalaman. “
Strategi menghasilkan Murid
Sesungguhnya murid-murid seperti itu tidak otomatis muncul hanya karena mereka sudah lulus katekisasi lalu rutin menghadiri ibadah dan pelayanan di gereja. Harus ada upaya yang disengaja, berkesinambungan dan juga strategis untuk menghasilkan para murid. Istilah ‘pemuridan’ secara sederhana dapat diartikan sebagai Tindakan sengaja untuk menolong orang percaya agar menjadi murid Kristus yang semakin dewasa.
Melalui strategi pembinaan yang disengaja dan teratur, setiap orang percaya akan ditolong mempelajari dan mengalami dinamika pertumbuhan menuju kedewasaan kea rah Kristus. Cara yang banyak dipakai karena dipandang efektif adalah melalui kelompok-kelompok kecil. Di dalam kelompok tersebut diharapkan ada seorang pembimbing yang mendampingi pertumbuhan dan pergumulan beberapa orang percaya lainnya untuk suatu periode tertentu. Kebersamaan yang di dalamnya terdapat saling berbagi dan praktik akuntabilitas akan sangat menolong pertumbuhan orang percaya.
Pemuridan di GPO
Gereja kita (GPO) memiliki keyakinan bahwa pemuridan adalah hal yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan. Karenannya gereja dengan sengaja merancang program pemuridan dan mendorong jemaat untuk terlibat di dalamnya. Kalau Anda merindukan pertumbuhan yang baik dan belum memliki strategi pribadi yang memadai, kelas pemuridan adalah sesuatu yang akan sangat menolong. Yang dibutuhkan hanyalah kerinduan bertumbuh dan kesediaan menjaga komitmen untuk hadir setiap minggu hingga kurikulum pemuridan terselesaikan.